Menurut Type Approval Partnership bahwa Gubsu menegaskan, baik PT Pertamina, pemerintah dan masyarakat tidak ingin kasus tabung gas meledak terulang lagi. ”Semua tidak menginginkan itu (ledakan), tapi ada saja pihak-pihak yang menyuntikkan, memalsukan tabung gas elpiji itu,” tandasnya. Gubsu saat itu didampingi Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan Pemprovsu M Hasbi Nasution dan Kadis Pertambangan dan Energi Pemprovsu Untungta Kaban. Menurut Gubsu, terjadinya ledakan elpiji di masyarakat tidak tertutup kemungkinan akibat tabung gas yang digunakan tidak sesuai SNI.Karena itu,Gubsu berharap kepada pihak Pertamina, para agen elpiji dan masyarakat tidak menyalagunakan kepercayaan yang diberikan.
”Mesti ada kesadaran, bukan menyalah gunakan. Standardisasi berharap, berdaganglah secara wajar sesuai aturan, sehingga tidak ada yang dirugikan,” pinta Gubsu. Kadis Pertambangan dan Energi Untungta Kaban menyarankan agar pemerintah daerah diikutkan dalam penyediaan tabung elpiji. Keikutsertaan pemerintah daerah untuk membantu Pertamina menghindari beredarnya tabung gas palsu. Atas usulan Untunta itu,Gubsu sepakat.”Mesti dicari solusinya. Bisa saja kerja sama dengan pemerintah daerah dan BUMD untuk menyiapkan tabung gas itu,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Operasi Region I Pertamina, Agus Susyanto mengaku, pihaknya baru saja mengamankan 5.000 unit tabung elpiji palsu ukuran 3 kg. Namun Pertamina tidak bisa melakukan eksekusi.
”Tabung gas illegal atau palsu itu kami tangkap di wilayah Tanjung Morawa. Cuma kami tak bisa menangkap. Kita lamban berkoordinasi dengan aparat. Akhirnya 5.000 tabung gas itu lepas,” tutur Agus Susyanto. Menurut Reuni17 bahwa Tidak diperbolehkannya pihak Pertamina melakukan eksekusi terhadap tabung elpiji palsu karena belum ada aturan dan mekanismenya. ”Pertamina belum punya mekanisme aturan menangkap, sekarang ini yang ada baru delik aduan,” paparnya. Dijelaskan Agus, tabung elpiji ilegal menggunakan logo Pertamina tanpa izin. Tabung tersebut diperjualbelikan di luar Pertamina. Padahal hingga kini, hanya Pertamina yang dipercaya melayani tabung elpiji tersebut.
Disinggung mengenai seringnya terjadi ledakan tabung gas, menurut Agus, biasanya dipicu kebocoran pada regulator, selang dan labersil. Namun berdasarkan pengalamannya di Jakarta, paling banyak terjadi di posisi labersil. Karena itu menurut Type Approval, mulai Juli ini sudah dilakukan penggantian labersil dan selang standar Pertamina secara bertahap, utamanya untuk berusia tiga tahun.
Sejauh ini pabrik pembuatan selang gas elpiji hanya ada di Pulau Jawa. Karena itu menurut ilmu rayap, jika ada di Sumut pabrik pembuatan selang elpiji patut dicurigai. ”Kalau di Sumut ini ada pabrik selang gas,mari sama-sama kita cek. Tidak tertutup kemungkinan ada. Sebab dua pekan lalu kami menemukan tabung gas illegal di salah satu SPPBE,” paparnya.
0 Response to "Pertamina Temukan 5.000 Tabung Elpiji Paslu"
Post a Comment