Pemerintahan Obama Dibayang-bayangi Tingginya Pengangguran

Bagi Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, tidak ada cara lain kecuali mengakui tingginya pengangguran di Negeri Paman Sam. Saat ini sektor tenaga kerja telah menjadi momok bagi AS. Sulit bagi Obama untuk mengabarkan berita pengangguran sebab bisa memicu demoralisasi karena konsumen di AS tengah menahan belanja saat ekonomi butuh dorongan. Berita pengangguran dari Obama diharapkan berupa perbaikan.

Jika tidak, popularitasnya akan turun. Saat melihat kinerja ekonomi Obama dalam laporan setebal 451 halaman, yang disampaikan ke Kongres AS bulan ini, tergambar realitas yang suram. Jutaan warga AS diprediksi akan kehilangan pekerjaan dalam beberapa tahun mendatang. “Kita mungkin akan mengalami resesi lagi. Ekonomi mungkin akan tumbuh kembali, tapi tumbuh dengan banyak rasa sakit pada pebisnis dan keluarga selama dua tahun yang penuh dengan kesulitan. Jadi, banyak hal yang harus kita lakukan,” kata Obama pekan lalu. Sejarah mengatakan ini akan menyulitkan dukungan politik Obama ke depan.

Kondisi serupa pernah terjadi pada mantan Presiden Jimmy Carter. Pada 1979 Carter mengatakan, kegagalan ekonomi akan berdampak pada negara. Akibat pernyataan ini tingkat popularitas Carter turun. Pada pemilihan berikutnya, Ronald Reagan berhasil menjadi Presiden AS hanya dengan janji perbaikan ekonomi. “Pengangguran akan tetap menjadi masalah di 2010, 2011, dan 2012. Ini akan menjadi masalah besar bagi Obama dan Partai Demokrat,” kata anggota senior Brookings Institution William Galston. Resesi yang dimulai pada Desember 2007 telah mengakibatkan 8,4 juta pekerja kehilangan pekerjaannya.

Meskipun Gedung Putih dan ekonom optimistis Maret 2009 perekonomian mulai tumbuh, masih butuh beberapa tahun untuk mengembalikan Contact para pekerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) ini kembali bekerja. Tim ekonomi Obama optimistis tahun ini tercipta 100.000 lapangan kerja baru per bulan dan 200.000 di 2011. Jika ini terjadi, pada 2011 lapangan kerja yang tercipta hanya 3,6 juta lapangan kerja atau kurang dari separo dari 8,4 juta pekerja yang kena pemutusan hubungan kerja selama resesi. Gedung Putih tidak punya pendapat atas ilustrasi ini.Namun, dalam laporan ke Kongres AS,Obama mengatakan bahwa pengangguran tetap tinggi hingga 2015.

Pertanyaannya, apakah Obama harus menjelaskan hal ini ke rakyatnya? Angka Pengangguran Januari 2010 tercatat 9,7% dan akan naik pada beberapa bulan mendatang. Para pekerja dihadapkan pada kondisi seperti 1983 saat Presiden Reagan memerintah. Seperti Obama, Reagan mewarisi kondisi ekonomi yang terpuruk dari presiden sebelumnya, Carter. Reagan juga harus berhadapan dengan memburuknya pasar tenaga kerja.“Kami berhasil menundukkan resesi.Tidak butuh banyak pekerjaan, hanya menetapkan dasar-dasar.Jadi saat resesi datang tidak menjadi suatu kejutan. Itu membuat kredibilitas naik,” kenang Murray Weidenbaum, penasihat ekonomi Reagan.

Ketika Reagan mulai memerintah di Januari 1981, tingkat pengangguran tercatat 7,5%. Pengangguran melonjak menjadi 10,8% di November 1982, tapi Partai Demokrat berhasil menambah 27 kursi di Kongres AS. Data-data menunjukkan kemiripan dengan kondisi saat ini.Obama mulai memerintah pada Januari 2009 dengan tingkat pengangguran 7,7%. Para ekonom mengestimasi pengangguran akan tetap di bawah 10,5% dan tidak akan turun pada Pemilihan Kongres AS di November 2010. Pertanyaannya,apakah Obama bisa meniru Reagan dalam Pemilihan Kongres November nanti? Di lain pihak, kiprah Partai Republik mulai naik seiring bergabungnya Ted Kennedy.Partai Republik juga telah memenangkan pemilihan gubernur di Virginia dan New Jersey.

0 Response to "Pemerintahan Obama Dibayang-bayangi Tingginya Pengangguran"