Minuman Coca- Cola kini menjadi permasalahan serius bagi Inggris Raya. Selain tidak bagus bagi kesehatan warga di sana, minuman bersoda tersebut terbukti menjadi polutan terbesar di kawasan tersebut.
Penelitian yang dilakukan Little Heroes menunjukkan bahwa minuman yang mulai beredar sejak 1889 tersebut menyumbang 4,9% dari total jumlah sampah di Inggris Raya. ”Survei menunjukkan ke mana pun Anda pergi saat di Inggris, Anda akan menemukan sampah dari minuman Coca-Cola,” ungkap Tim Barnes dari Little Heroes. Penelitian Little Heroes melibatkan 39 Contact relawan yang bekerja dengan mencari-cari dan meneliti 7.796 jenis produk penghasil sampah di berbagai daerah di Britain yakni Inggris,Wales, dan Skotlandia. Penelitian selama dua bulan (September–Oktober 2009) tersebut juga menunjukkan bahwa industri makanan menjadi penyumbang sampah terbesar di Inggris Raya.
Dari semua jenis polutan ataupun benda yang mengotori Inggris, industri makanan menyumbang 70% total sampah di sana. Dari jumlah itu, kaleng dan botol minuman menyumbang sampah sebanyak 34% di mana 4,9%-nya datang dari Coca-Cola. Di bawah kaleng dan botol minuman, bungkus makanan menjadi polutan terbesar kedua yakni sebesar 16%. Yang mengagetkan, 13% dari total sampah bungkus makanan datang dari bungkus makanan cepat saji. Selain Coca-Cola, sejumlah merek makanan internasional terkenal juga terbukti menghasilkan sampah dalam jumlah besar di Inggris Raya.
Di bawah Coca-Cola, makanan kering Packets of Walkers menjadi polutan terbesar kedua (4,1%), sementara McDonald’s berada di urutan ketiga (3,6%). Menyusul setelah itu adalah Cadbury (2,7%) dan Red Bull ( 2,5%). ”Merek-merek terkenal ini sudah mengotori dan merusak lingkungan dalam skala nasional,” ucap Barnes. Untuk mencegah semakin besarnya sampah yang dihasilkan, Barnes meminta pemerintah untuk memerintahkan produsen merek-merek terkenal itu berbuat lebih banyak dalam mengurangi sampah. Barnes tentu saja menyadari bahwa persoalan utama dari banyaknya sampah adalah perilaku konsumen.
Namun, dia menegaskan, perusahaan juga harus andil dalam memerangi sampah sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan ”Pesan-pesan mencolok mengenai antisampah seharusnya diwajibkan kepada produk-produk itu,”tambah Barnes. Sementara itu, McDonald’s membantah keras kalau pihaknya diam saja melihat persoalan sampah yang dihasilkan McDonald’s. Sejak 1982 mereka sudah berusaha memerangi sampah.
Penelitian yang dilakukan Little Heroes menunjukkan bahwa minuman yang mulai beredar sejak 1889 tersebut menyumbang 4,9% dari total jumlah sampah di Inggris Raya. ”Survei menunjukkan ke mana pun Anda pergi saat di Inggris, Anda akan menemukan sampah dari minuman Coca-Cola,” ungkap Tim Barnes dari Little Heroes. Penelitian Little Heroes melibatkan 39 Contact relawan yang bekerja dengan mencari-cari dan meneliti 7.796 jenis produk penghasil sampah di berbagai daerah di Britain yakni Inggris,Wales, dan Skotlandia. Penelitian selama dua bulan (September–Oktober 2009) tersebut juga menunjukkan bahwa industri makanan menjadi penyumbang sampah terbesar di Inggris Raya.
Dari semua jenis polutan ataupun benda yang mengotori Inggris, industri makanan menyumbang 70% total sampah di sana. Dari jumlah itu, kaleng dan botol minuman menyumbang sampah sebanyak 34% di mana 4,9%-nya datang dari Coca-Cola. Di bawah kaleng dan botol minuman, bungkus makanan menjadi polutan terbesar kedua yakni sebesar 16%. Yang mengagetkan, 13% dari total sampah bungkus makanan datang dari bungkus makanan cepat saji. Selain Coca-Cola, sejumlah merek makanan internasional terkenal juga terbukti menghasilkan sampah dalam jumlah besar di Inggris Raya.
Di bawah Coca-Cola, makanan kering Packets of Walkers menjadi polutan terbesar kedua (4,1%), sementara McDonald’s berada di urutan ketiga (3,6%). Menyusul setelah itu adalah Cadbury (2,7%) dan Red Bull ( 2,5%). ”Merek-merek terkenal ini sudah mengotori dan merusak lingkungan dalam skala nasional,” ucap Barnes. Untuk mencegah semakin besarnya sampah yang dihasilkan, Barnes meminta pemerintah untuk memerintahkan produsen merek-merek terkenal itu berbuat lebih banyak dalam mengurangi sampah. Barnes tentu saja menyadari bahwa persoalan utama dari banyaknya sampah adalah perilaku konsumen.
Namun, dia menegaskan, perusahaan juga harus andil dalam memerangi sampah sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan ”Pesan-pesan mencolok mengenai antisampah seharusnya diwajibkan kepada produk-produk itu,”tambah Barnes. Sementara itu, McDonald’s membantah keras kalau pihaknya diam saja melihat persoalan sampah yang dihasilkan McDonald’s. Sejak 1982 mereka sudah berusaha memerangi sampah.
0 Response to "Coca-Cola,Polutan Terbesar"
Post a Comment